Sabtu, 22 September 2012

Iran Luncurkan Kapal Selam Superberat

Tareq 901
Teheran: Angkatan Laut Iran meluncurkan kapal selam superberat dan kapal perusak pribumi di Teluk Persia. "Kapal selam superberat Tareq 901, diperbaiki para ahli Iran, dan kapal
 perusak Sahand berhasil diluncurkan di Pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan," kata laporan Press TV, Rabu (19/9).



Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan sistem antiradar, sayap, sistem pneumatik, sistem kompresi udara, pompa dan sensor, sistem telekomunikasi, sistem dorong, dan bagian-bagian mesin (kapal selam) adalah bagian yang diperbaiki dalam proyek yang semua ditangani para insinyur Iran.

Pada Agustus, Menteri Pertahanan Iran mengatakan, kementerian berencana untuk memproduksi berbagai jet

Thailand akan Menerima Empat EC-725 pada tahun 2015

EC-725 cougar
Sebuah kontrak telah ditandatangani hari ini antara Eurocopter dan Royal Thai Air Force untuk penyediaan empat helikopter EC725, dikonfigurasi untuk misi pencarian dan penyelamatan
.
Marignane, 18 September 2012

Penandatanganan perjanjian baru hari ini adalah Marsekal Paiboon Singhamat dari Royal Thai Air Force, dan Olivier Lambert, Eurocopter Senior Vice President untuk Penjualan dan Hubungan Pelanggan.

"Ini dukungan terbaru menggarisbawahi peran dari EC725/EC225 keluarga kami sebagai helikopter acuan di Asia untuk pencarian & penyelamatan," kata Lambert. "Ini juga menandai langkah baru dalam ekspansi Eurocopter terhadap hubungan dengan Thailand sebagai negara bergerak maju dengan program modernisasi untuk armada helikopter nya." Pengiriman dari

Unsur-unsur Operasi Pertahanan Udara Nasional


 
Unsur-unsur pelaksanaan operasi pertahanan udara masing-masing dipimpin oleh Komandan Unsur yang bertanggungjawab kepada Pangkosekhanudnas (Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasio
nal).

Unsur-unsur tersebut adalah sebagai-berikut :

Unsur Pesawat Tempur Sergap :
Unsur ini melaksanakan indentifikasi visual dan penindakan terhadap sasaran udara dan digelar di pangkalan induk atau pangkalan operasi. Dilaksanakan oleh skadron pesawat tempur sergap berkecepatan tinggi.

Unsur Penyergap Low Speed :
Unsur ini melaksanakan tugas yang mirip dengan unsur pesawat tempur, namun sasarannya merupakan sasaran udara yang low speed juga.

Unsur Radar :
Melaksanakan pengamatan udara untuk mendeteksi sasaran udara. Ada 3 jenis radar yang digelar, yaitu Early Warning (EW) digelar di wilayah terluar dan saling Overlap dengan cakupan radar lain untuk mendeteksi sedini

Indonesia Borong 8 Helikopter AH-64D Apache Longbow

Foto: Indonesia Borong 8 Helikopter AH-64D Apache Longbow
|matta|
21 September 2012, 

New York: Indonesia akan membeli delapan helikopter Apache dari Amerika Serikat, yang disebut-sebut menjadi sebuah tanda bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan menyangkut peningkatan keamanan kawasan.

Menurut laporan AFP seperti yang dipantau ANTARA, Kamis, pembelian itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Washington, Kamis.

Hillary mengatakan Pemerintah AS telah "menginformasikan kepada Kongres tentang potensi penjualan delapan helikopter AH-64D Apache Longbow kepada pemerintah Indonesia."

"Perjanjian ini akan memperkuat kemitraan menyeluruh kita dan membantu meningkatkan keamanan di kawasan," ujar Hillary.

Ia tidak menyebutkan nilai penjualan kedelapan Apache yang akan dibeli oleh Indonesia itu.

Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Hillary Clinton pada Kamis masing-masing memimpin delegasi kedua negara melakukan Pertemuan Komisi Bersama (JCM) RI-AS yang ketiga setelah mereka sebelumnya melakukan pertemuan serupa di Washington DC pada tahun 2012 dan di Bali tahun 2011. Komisi Bersama itu merupakan mekanisme kerangka kemitraan menyeluruh, yang secara resmi diluncurkan tahun 2010 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Obama ketika Obama berkunjung ke Indonesia.

Sementara itu, seperti yang diungkapkan Departemen Luar Negeri AS pada laman mereka, Hillary menyebut Indonesia sebagai "mitra yang alami" bagi AS dan menekankan pentingnya hubungan kedua negara menyangkut stabilitas kawasan.

"Sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia, kita adalah mitra alami, dan Amerika Serikat melihat Indonesia sebagai landasan bagi stabilitas di kawasan Asia Pasifik," ujarnya.

Menlu Hillary mengatakan hubungan AS dengan Indonesia adalah pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi.

Ia menyebutkan, sejak tahun 2000, perdagangan bilateral kedua negara telah berlipat ganda hingga mencapai 27 miliar dolar AS (sekira Rp257,9 triliun) tahun lalu.

"Perjanjian senilai 21 miliar dolar (Rp200,6 triliun) antara Lion Air dan Boeing merupakan yang terbesar dalam sejarah Boeing," ujar Hillary.
AH-64D Apache

New York: Indonesia akan membeli delapan helikopter Apache dari Amerika Serikat, yang disebut-sebut menjadi sebuah tanda bagi kedua negara untuk memperkuat hub
ungan menyangkut peningkatan keamanan kawasan.

Menurut laporan AFP seperti yang dipantau ANTARA, Kamis, pembelian itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Washington, Kamis.

Hillary mengatakan Pemerintah AS telah "menginformasikan kepada Kongres tentang potensi penjualan delapan helikopter AH-64D Apache Longbow kepada pemerintah Indonesia."

"Perjanjian ini akan memperkuat kemitraan menyeluruh kita dan membantu meningkatkan keamanan di kawasan," ujar Hillary.

Ia tidak menyebutkan nilai penjualan kedelapan Apache yang akan dibeli oleh Indonesia itu.

Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Hillary Clinton pada Kamis masing-masing memimpin delegasi kedua negara

Minggu, 16 September 2012

Penambahan Armada Laut Sulit Terwujud

 
JAKARTA - Walaupun Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyadari betapa pentingnya penguatan keamanan maritim, tahun ini pemerintah belum mampu melakukan penguatan. Sebagai contoh, upaya pemekaran k
ekuatan armada laut yang sudah diinginkan jauh-jauh hari masih sulit terwujud.

Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan anggaran pertahanan yang 42 persennya terserap untuk belanja pegawai sulit untuk membangun kekuatan armada laut.

Walaupun anggaran pertahanan pada 2012 mencapai 77 triliun rupiah, Kemhan belum bisa memenuhi target pembangunan armada. Pemekaran armada kekuatan laut membutuhkan anggaran besar.

Dia khawatir pemekaran akan gagal jika dilakukan secepatnya. Pemekaran armada membutuhkan personel yang

Sabtu, 15 September 2012

Korsel Bangun Kamikaze UAV

foto :  Pesawat MQM-107D Streaker milik AS

SEOUL: Korea Selatan (Korsel) membangun pesawat intai tak berawak yang sanggup meledakkan diri. Pesawat itu akan dimafaatkan untuk menyerang artileri dan peluncur roket milik Korea Utara (Korut) yang berada di wilayah pantai.

Industri Kedirgantaraan Korea (KAI) meluncurkan produk terbarunya berupa pesawat tak berawak yang dinamakan "Pembunuh Setan." Pesawat itu dirancang oleh KAI, Universitas Hanyang dan Universitas Konkuk.

Bobot pesawat bunuh diri itu hanya 25 kilogram, pesawat itupun memiliki sayap elastis. Pesawat Pembunuh

Satgas Pamtas Tangkap Dua Kapal Malaysia

Foto: Satgas Pamtas Tangkap Dua Kapal Malaysia

][-EDDY
SATUAN Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari Batalion 413 Kostrad berhasil menangkap dua kapal penangkap ikan asal Malaysia di perairan Pulau Nunukan, Kalimantan Timur.

Komandan Satgas Pamtas Batalion 413 Kostrad Kabupaten Nunukan Mayor Inf Joko Mariyanto di Nunukan, Sabtu, menegaskan keberadaan kapal nelayan menangkap ikan di perairan Indonesia itu sudah lama diperoleh informasi dari nelayan Kabupaten Nunukan.

"Penangkapan dilakukan saat patroli gabungan dari Satgas Pamtas Batalion 413 Kostrad dengan Satgas Intelijen (SGI) dari Kodam VI Mulawarman," ujarnya.

Joko menambahkan, nelayan dari Tanjung Aru Pulau Sebatik Nunukan yang menginformasikan adanya kapal-kapal nelayan asal Malaysia yang seringkali menangkap ikan di perairan Indonesia.

"Informasi ini dari nelayan Pulau Sebatik yang mengatakan seringkali kapal-kapal nelayan dari Malaysia menangkap ikan di perairan kita," ujarnya.

Menurut dia, dari informasi yang sama menyebutkan nelayan dari Malaysia ini menangkap ikan dengan menggunakan trawl (pukat harimau) berukuran besar dan menarik menggunakan mesin.

Kapal-kapal Malaysia ini ditemukan saat sedang beroperasi menangkap ikan di perairan Indonesia tidak jauh dari perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di dekat mercusuar Karang Unarang.

Ia menjelaskan kapal-kapal ini menggunakan bendera merah putih pada saat memasuki perairan Indonesia dan menggantinya dengan bendera Malaysia apabila berada di wilayah Malaysia.

"Kapal-kapal ini menggunakan dua bendera yaitu bendera Indonesia dan Malaysia," kata Joko.

Hasil tangkapan berbagai jenis ikan dan udang tersebut, kata Joko, dibawa dan dijual di Tawau Malaysia.

Sebenarnya kapal-kapal nelayan asal Malaysia ini sudah seringkali beroperasi menangkap ikan di perairan Indonesia tepatnya di perairan Kabupaten Nunukan, namun dia mengakui selama ini masih sulit menemukannya.

Kedua kapal itu sekarang sedang diamankan oleh Satgas Pamtas Batalion 413 Kostrad di Pelabuhan Inhutani Kabupaten Nunukan bersama enam orang anak buah kapal (ABK).

Joko menjelaskan, setiap kapal terdapat tiga ABK satu orang juragan dan dua orang sebagai anggota. Kedua juragan kapal ini sedang dimintai keterangan di Markas Komando Satgas Pamtas di Nunukan.

Pelanggaran yang dilakukan nelayan asal Malaysia adalah penangkapan ikan secara ilegal dan menggunakan pukat harimau yang dilarang digunakan oleh pemerintah Indonesia di perairan Indonesia.

"Pukat harimau ini kan semua jenis ikan tertangkap. Ukurannya besar atau kecil semua terjaring," katanya.Antara
(Jurnas.com)

SATUAN Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari Batalion 413 Kostrad berhasil menangkap dua kapal penangkap ikan asal Malaysia di perairan Pulau Nunukan, Kalimantan Timur.

Komandan 
Satgas Pamtas Batalion 413 Kostrad Kabupaten Nunukan Mayor Inf Joko Mariyanto di Nunukan, Sabtu, menegaskan keberadaan kapal nelayan menangkap ikan di perairan Indonesia itu sudah lama diperoleh informasi dari nelayan Kabupaten Nunukan.

"Penangkapan dilakukan saat patroli gabungan dari Satgas Pamtas Batalion 413 Kostrad dengan Satgas Intelijen (SGI) dari Kodam VI Mulawarman," ujarnya.

Joko menambahkan, nelayan dari Tanjung Aru Pulau Sebatik Nunukan yang menginformasikan adanya kapal-kapal nelayan asal Malaysia yang seringkali menangkap ikan di perairan Indonesia.

"Informasi ini dari nelayan Pulau Sebatik yang mengatakan seringkali kapal-kapal nelayan dari Malaysia

Challenger 2, Tank Tempur Utama Inggris

Challenger 2

Challenger 2 adalah MBT (Tank Tempur Utama) canggih yang dibuat oleh BAE Systems Land Systems (sebelumnya adalah Vickers Defence Systems, lalu Alvis Vickers Ltd.). Tank Challenger 2 berada d
alam layanan Angkatan Darat Inggris dan Angkatan Darat Oman. Inggris menempatkan pesanan untuk 127 tank Challenger 2 pada tahun 1991 dan tambahan 295 pada tahun 1994. Pada tahun 1993, Oman mengorder 18 unit tank Challenger 2.

Challenger 2 memasuki layanan dengan Angkatan Darat Inggris pada bulan Juni 1998 dan tank yang terakhir dikirimkan pada bulan April 2002. Pengiriman untuk Oman diselesaikan pada tahun 2001. Tank Challenger 2 telah berpetualang di Bosnia, Kosovo dan juga dikerahkan dalam Operasi Pembebasan Irak.

Pada bulan Juli 2004, Departemen Pertahanan Inggris mengumumkan rencana untuk mengurangi tujuh skuadron

Sekilas Tentang Tank BMP-3F Pesanan TNI AL

Foto: Sekilas Tentang Tank BMP-3F Pesanan TNI AL 
(fir)


 Sebelumnya kita ketahui pada 11 Mei lalu Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) secara resmi menandatangani  kontrak pembelian 37 Unit Tank BMP-3F dari Rusia. Pengadaan tersebut merupakan pengadaan lanjutan, mengingat sebelumnya Kemhan RI sudah melaksanakan pengadaan serupa pada tahun 2008 sebanyak 17 unit.

Kontrak tersebut terdiri dari 37 unit Tank BMP 3F Infantry Fighting Vehicle khusus untuk Marinir dan satu Unit BREM-L Kendaraan Recovery Lapis Baja,  Amunisi dan segala peralatan pendukungnya. Selain itu pihak JSC Rosoboronexport Rusia bersedia memberikan transfer teknologi yaitu berupa peningkatan kemampuan workshop dari TNI AL didalam memiliki kemampuan pemeliharaan yang baik terhadap tank-tank tersebut.

 Dari segi teknologi, kendaraan tempur lapis baja asal Rusia ini bisa dikatakan sempurna, karena sesuai dengan kebutuhan pertempuran Asimetris (pertempuran masa kini). Beberapa upgrade terbaru dari Tank BMP 3F ini antara lain:
Komputer balistik telah di upgrade dengan sistem digital yang lebih akurat

Lubang penembakkan untuk pasukan yang semula diperuntukkan untuk senapan serbu tipe AK-47 telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad
Track (rantai) yang dapat digunakan di aspal sehingga tidak merusak aspal
Penyempurnaan sistem perlindungan terhadap peperangan nuklir biologi kimia (Nubika)
Perubahan lainnya yang bersifat minor change pada tameng tombak (anti surge vane) yang semula tebal 5 mm menjadi 10 mm
System pemanas ruangan yang disesuaikan dengan iklim di Indonesia.

 Selain itu, keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki Tank BMP-3F diantaranya, mampu beroperasi di laut selama 7 jam dan untuk menunjang kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel. Dalam hal meriam, Tank BMP 3F dilengkapi meriam kaliber 100 mm, dimana meriam ini dirancang untuk menembakkan peluru/roket non-kendali (shell). Meriam jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik.

Konstruksi persenjataan Tank BMP 3F  merupakan penggabungan dalam satu komponen antara meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, senjata otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini, memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara. Tank BMP 3F memiliki berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap.

(artileri.org)
Tank BMP-3F BUATAN RUSIA

Sebelumnya kita ketahui pada 11 Mei lalu Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) secara resmi menandatangani kontrak pembelian 37 Unit Tank BMP-3F dari Rusia. Pengadaan tersebut merupakan pengadaan lanjutan, mengingat sebelumnya Kemhan RI sudah melaksanakan pengadaan serupa pada tahun 2008 sebanyak 17 unit.

Kontrak tersebut terdiri dari 37 unit Tank BMP 3F Infantry Fighting Vehicle khusus untuk Marinir dan satu Unit BREM-L Kendaraan Recovery Lapis Baja, Amunisi dan segala peralatan pendukungnya. Selain itu pihak JSC Rosoboronexport Rusia bersedia memberikan transfer teknologi yaitu berupa peningkatan kemampuan workshop dari TNI AL didalam memiliki kemampuan pemeliharaan yang baik terhadap tank-tank tersebut.

Dari segi teknologi, kendaraan tempur lapis baja asal Rusia ini bisa dikatakan sempurna, karena sesuai dengan

BPPT Siap Produksi Pesawat Mata-mata Militer RI

BPPT-02A
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tak hanya puas mengembangkan riset untuk senjata dan kendaraan taktis militer, yang salah satunya menghasilkan panser ANOA yang diproduksi PT Pindad. BPPT pun segera merintis pembuatan pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle), yang salah satunya untuk kepentingan militer

"Sekarang kami sedang finalisasi pesawat itu untuk kepentingan pengintaian dan operasi," kata Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar, usai penganugerahan BJ Habibie Technology Award 2012 di Aula BPPT, Jakarta, Rabu 12 September 2012.

Marzan menambahkan pesawat tanpa awak tersebut selain untuk kepentingan pertahanan juga dapat digunakan untuk pengamatan wilayah (survailence) dan kebakaran hutan.

"Pada waktu lalu, pesawat ini digunakan untuk mendukung pembuatan hujan buatan," tambahnya.

Pesawat dengan kemampuan tinggi terbang mencapai 8.000 kaki ini dioperasikan secara otomatis melalui pusat

Bangkitnya Senjata Buatan Indonesia

Dari senapan, tank, & pesawat terbang. Mengapa cari buatan Indonesia?

Bangkitnya Senjata Buatan Indonesia Dahlan Iskan sebenarnya kurang enak badan hari itu. Badannya meriang, ada flu menyerang.
 Dengan mengenakan jaket melawan dingin, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara ini memacu mobil pribadinya ke PT Pindad di Bandung. Ini kunjungan ketiga Dahlan ke BUMN produsen senjata itu di tahun 2012.
Kali ini dia ke Bandung bukan untuk urusan mobil listrik, tapi soal masa depan bisnis inti Pindad: senjata. Maka, pada Kamis, 6 September lalu, dia pun bertandang melihat pabrik pembuatan senjata di perusahaan itu. Kapasitas pabrik itu penuh, bekerja 24 jam setiap hari.
Foto: Bangkitnya Senjata Buatan Indonesia
~"A.G.A"~
Dari senapan, tank, & pesawat terbang. Mengapa cari buatan Indonesia?

Bangkitnya Senjata Buatan IndonesiaDahlan Iskan sebenarnya kurang enak badan hari itu. Badannya meriang, ada flu menyerang. Dengan m
engenakan jaket melawan dingin, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara ini memacu mobil pribadinya ke PT Pindad di Bandung. Ini kunjungan ketiga Dahlan ke BUMN produsen senjata itu di tahun 2012.

Kali ini dia ke Bandung bukan untuk urusan mobil listrik, tapi soal masa depan bisnis inti Pindad: senjata. Maka, pada Kamis, 6 September lalu, dia pun bertandang melihat pabrik pembuatan senjata di perusahaan itu. Kapasitas pabrik itu penuh, bekerja 24 jam setiap hari.

“Memang betul peminat dari negara-negara luar sangat banyak,” kata Dahlan esok harinya di kantornya, Kementerian BUMN, Jakarta. Dahlan pun setuju PT Pindad harus dikucuri modal baru. “Sayang sekali. Minat luar negeri begitu besar, tapi kita tidak bisa layani permintaan keterbatasan pabrik Pindad," ujar Dahlan.

Pasar agaknya terbuka bagi senjata “made in RI” itu. Dahlan menghitung, jika kapasitas PT Pindad dibuat tiga lipat pun, produksinya akan tetap terserap. Potensi pasar senjata di Asia, khususnya ASEAN saja, sudah luar biasa. Perusahaan senjata Indonesia itu hanya butuh Rp 150 miliar saja.

“Untuk peremajaan mesin,” katanya. “Kalau pabrik cukup sekali kapasitasnya. Di Turen, Malang, sudah 200 hektare.”

Dari senapan ke panser

Pindad pun kini menggeliat. Adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang disebut-sebut sebagai sosok di balik kebangkitan perusahaan ini. Beberapa waktu lalu Sjafrie berkunjung ke Irak, Uganda, dan Kongo, didampingi Direktur Utama Pindad, Adik Avianto.

Di Irak, jualan Indonesia lumayan. Kendaraan ringan lapis baja Anoa dipamerkan, serta senapan SS-2. Irak bahkan tertarik membeli pesawat CN-235 dan NC-212 produksi PT Dirgantara Indonesia. Delegasi militer Irak akan bertandang ke Indonesia pada 5 Oktober, saat perayaan Hari TNI, untuk meninjau pabrik persenjataan.

Sjafrie sendiri menyebut, Irak membeli senjata dari Indonesia karena sejumlah faktor. Selain empati pada Indonesia, salah satu negara dominan muslim, Irak juga melihat dukungan Indonesia membangun kembali negeri mereka.

“Saat ini Irak sedang membangun angkatan bersenjata. Banyak peralatan militer yang semula dipersiapkan pada saat perang itu kondisinya sudah tidak lagi bagus karena sering dipakai. Irak ingin melakukan revitalisasi peralatan,” kata Sjafrie.

Peralatan Indonesia dinilai tepat untuk keperluan Irak. Selain harga bersaing, kualitas juga boleh diadu. Senapan Serbu 2 (SS2) produksi Pindad misalnya, telah sukses mengantar TNI beberapa kali juara lomba menembak tingkat Asia-Pasifik.

Pada lomba tembak internasional di Australia (Australian Army Skill at Arms Meeting) AASAM 2012, Indonesia juara. Para jago tembak dari TNI Angkatan Darat mengalahkan tuan rumah Australia, dan juga negara besar seperti Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Selandia Baru.

Ajang AASAM 2012 juga diikuti oleh negara-negara ASEAN seperti, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, dan Timor-Leste. Jepang adalah peserta baru pada AASAM kali ini. Lebih dari 300 penembak militer dari masing-masing negara turut berlaga. "Kita sudah mengalahkan anggota-anggota NATO. Kualitas senjata kita juga yang menentukan," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen Hartind Asrin.

Soal kualitas, senapan serbu SS2 itu memang jadi andalan Pindad. Direktur Utama PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono, mengatakan SS2 dikerjakan tenaga ahli dari dalam negeri. “Sisanya dibantu konsultan dari luar negeri," ujarnya kepada VIVAnews di Bandung. SS2 ini hasil evolusi dari tipe sebelumnya, SS1 yang masih lisensi dari Eropa.

Tapi, dia bukan adopsi mentah-mentah dari model awal. SS2 adalah senapan serbu generasi baru kaliber 5,56 x 45 mm dengan laras kisar 7 inchi. Kelebihan senapan ini, dia ringan, handal dan akurasinya tinggi. Popornya model lipat, sehingga fleksibel digunakan.

Senjata ini bisa dipakai secara mekanikal, maupun optical sight. Aksesori pendukung antara lain silencer, sangkur, berbagai tipe pelontar granat, dan lain-lain. Senapan ini juga dibuat banyak variannya. Ada tipe laras panjang dan laras pendek, baik mechanical maupun optical sight. "Jika dibandingkan produk Eropa yang karakteristiknya berat bodi dan tidak ringan, Irak melihat senjata dari Indonesia ringan dan santai dibawanya," kata Adik, akhir Agustus 2012 lalu.

Selain senapan serbu, Baghdad juga terpincut panser Anoa. Kendaraan lapis baja itu dinilai cocok untuk perkotaan. “Letak geografis Irak menjadi alasan pihak pemerintah Irak jatuh hati pada SS2 dan Anoa," ujar Adik. Dan dua negara tetangga, Brunei dan Malaysia, pun jatuh hati dengan Anoa ini.

Penjajakan dengan Irak sudah dilakukan sejak 2008 lalu. Terakhir, perdana menteri Irak berkunjung ke Indonesia untuk memastikan penjajakan kerjasama itu. Rencananya Irak akan belanja banyak. Jadi, selain Pindad, berkah ini juga akan mengucur ke PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, serta sejumlah sentra industri militer Indonesia lainnya. Adik ditunjuk pemerintah sebagai ketua tim penjajakan. “Setelah perayaan HUT TNI Oktober mendatang, Irak dipastikan akan memulai era baru kemiliterannya,” kata Adik.

Rekor sejarah CN 235

Jika PT Pindad baru bicara pemasaran, produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) sudah lebih dulu melanglang buana. Apalagi kalau bukan dengan produk andalan pesawat CN 235. “Itu adalah primadona”, ujar juru bicara PT DI Rahendi Triyatna.

Pesawat itu diproduksi dalam beberapa varian, baik militer, medis, patroli maritim, atau penumpang. Uni Emirat Arab misalnya, memesan khusus varian pesawat penumpang very important person (VIP) dan very very important person (VVIP).

Yang terjual lumayan banyak. Total, ada 44 pesawat CN 235 buatan PT DI terbang di luar negeri. Pesawat ini melayang di Malaysia (2 varian VIP dan 6 untuk transportasi militer); di Brunei 1 unit; di Pakistan 4 unit; di Thailand 2 unit; di Uni Emirat Arab 3 unit VVIP, 1 unit VIP, dan 3 unit kendaraan angkut militer. Juga ada 12 unit untuk Korea Selatan, 8 unit sudah diserahkan sejak 2000, sisanya 4 unit sudah diberikan awal tahun ini.

Mengapa mereka tertarik dengan pesawat itu? Dari pengakuan sejumlah negara, serta hasil riset ahli PT DI, rupanya ada banyak kelebihan pesawat CN 235.

“Pesawat serba guna, dengan desain ringan,” kata Rahendi. Karakter pesawat itu cocok di lapangan rumput, penerbangan jarak dekat, serta untuk evakuasi dini di penerbangan perintis.

Selain CN 235, PT DI juga menerima pesanan Cassa 212-400. Kini pabrik itu menggarap dua unit pesanan Thailand. ”Kalau untuk negara seperti Filipina, Irak dan Timur Tengah lainnya masih dalam tahapan penjajakan serius," kata Rahendi. Di Asia Tenggara, Indonesia nampaknya hanya bersaing dengan Singapura.

Banjir pesanan seperti itu, tentu membuat Dahlan Iskan tersenyum lebar. Dia mengatakan BUMN ini tengah mencetak rekor sejarah: proyek terbesar sejak berdiri. Dikatakan, belum pernah dalam sejarah PT DI mendapatkan pekerjaan sebanyak sekarang ini. “Termasuk sejak waktu masih bernama IPTN," kata Dahlan.

Nilai kontrak proyek PT DI kini di atas Rp 7 triliun. Semua proyek pesanan itu harus kelar dalam tiga tahun, antara lain membuat helikopter, pesawat CN-212, dan komponen bagi industri penerbangan global seperti Airbus.

Melihat tingginya pesanan, Dahlan ingin perusahaan tetap fokus merampungkan semua order. Soal pengembangan akan dipikirkan nanti. Soalnya, kata Dahlan, PT DI kini dalam status rawat jalan, setelah sebelumnya masuk Intensive Care Unit (ICU) dan rawat inap. "Pasien yang masih rawat jalan jangan disuruh maraton nanti kolaps di tengah jalan. Biarlah senam dulu, kemudian jogging, baru kelak disuruh lari," katanya.

Ironi?

Tapi, di balik geliat kebangkitan industri senjata Indonesia itu, ada ironi lain. Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq, mengatakan Indonesia masih mengimpor senjata dan pesawat dari luar negeri. "Ironi jika negara lain mau beli produk Indonesia, tapi kita ramai-ramai belanja ke negara lain," kata Mahfudz dalam pesan singkat kepada VIVAnews.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, perhatian pemerintah masih lemah terhadap Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP). "Perhatian Kemeneg BUMN untuk menyehatkan mereka secara korporasi juga masih lemah,” katanya.

Jika mau merevitalisasi, kata Mahfudz, sekaranglah saatnya. Pesaing utama produk Indonesia itu adalah China dan Korea Selatan. Tapi, kata Mahfudz, dua negara itu juga belum lama jualan senjata. Maka, Indonesia harus cepat masuk ke pasar. “Kalau dua tahun ini kita bisa merevitalisasi industri pertahanan, lalu setelah 2014 kapasitas produksi meningkat, saya yakin kita bisa buka pasar cukup besar di Timur Tengah, Afrika Utara, atau negara lain,” ujarnya.

Roadmap soal industri ini, kata dia, sedang digarap DPR melalui rancangan Undang-undang Industri Pertahanan.

Soal jualan senjata ke luar negeri, Menteri Dahlan sudah menyiapkan taktiknya. Di negara yang menjadi target ekspor, dibangun “markas BUMN”. Di Myanmar, dipastikan enam bulan mendatang ada tiga BUMN bermarkas di negeri itu. "Rencana selanjutnya membuka di Irak," ujar Dahlan Iskan. Markas baru di Irak itu, akan mengelola urusan senjata dan energi.(np)

Infografik: Senjata Unggulan RI

Apa saja senjata yang menjadi primadona Indonesia?


Singapura, “Singa” Senjata Asia Tenggara

Industri militer Singapura masuk peringkat 50 besar di dunia.


Setelah CN-235, Tank Anoa, dan lalu makin populernya senapan serbu SS-2, industri militer Indonesia seperti menggeliat, meskipun dengan anggaran terbatas. Tapi sebaiknya tak cepat juga menepuk dada. Mari tengok sebentar negeri tetangga Singapura.

Data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukan, Singapura punya anggaran militer sekitar US$ 7,651 miliar, dan berada di peringkat ke-24 di dunia. Indonesia hanya sebesar US$ 6,009 miliar, dan menduduki peringkat 28.

Dengan dompet militer yang buncit, Singapura, negeri seluas 710 km persegi, menjadi negara importir senjata kelima terbesar di dunia. Singapura mengimpor 4 persen senjata. Sebagai perbandingan, India yang importir senjata terbesar, mencatat angka 10 persen.

Industri militer di negeri Singa itu pun tampak gahar. Singapore Technologies Engineering adalah produsen senjata terbesar ke-49 di dunia. Di Asia, ST Engineering hanya kalah dari Mitsubishi Heavy Industries dari Jepang (peringkat 24), serta Hindustan Aeronautis (peringkat 34) dan Indian Ordnance Factories (peringkat 46) dari India.

ST Engineering terdiri dari empat anak perusahaan, yaitu ST Aerospace, ST Kinetics, ST Electronics, dan ST Marine. Dari empat, dua terlihat menonjol, ST Aerospace dan ST Kinetics.

ST Aerospace, menjadi pusat perawatan sejumlah pesawat seperti Hercules C-130, Fokker 50, Bell, helikopter Super Puma, hingga Pesawat Tempur F-5 Tiger. Bahkan pabrik itu mampu mengembangkan sendiri A-4SU Super Skyhawk untuk Angkatan Udara Singapura.

A-4SU Super Skyhawk adalah pengembangan dari Douglas A-4S Skyhawk, besutan Douglas Aircraft Company (sekarang menjadi McDonnel Douglas) dari AS. ST Aerospace melakukan modernisasi pesawat yang menjadi andalan AS di Perang Vietnam ini.

Ini menjadikan A-4SU Super Skyhawk melaju dengan kecepatan maksimum 1128 km/jam dan mampu menempuh jarak 1700 nm. Pesawat digunakan AU Singapura ini juga memiliki dua senjata 20 mm Colt Mk 12 cannon, roket LAU 5003, misil AIM 9 Sidewinder dan AGM-65 Maverick, bom dengan bantuan laser dan bom mark 80.

Adapun ST Kinetics dikenal produsen sejumlah senjata dan kendaraan berat. Produk andalannya senapan serbu SAR 21, senapan serbu jenis bullpup (yang mekanisme dan magazin terletak di belakang pelatuk). Badan senapan dibuat dari bahan polimer berdaya tahan tinggi.

Senapan yang dikembangkan untuk menggantikan M16S1 ini dilengkapi optik bidik 1,5 dan 3 kali zoom. SAR 21 juga memiliki desain magazin transparan, sehingga penembaknya bisa melihat berapa sisa peluru yang tersisa untuk ditembakkan.

Ada juga senapan mesin ringan The Ultimax 100, senapan mesin .50 MG, dan pelontar mortar 120 mm, atau 120 SRAM (Super Rapid Advanced Mortar). Senapan SAR21 ini diborong oleh Brunei. Sedangkan Ultimax 100, dibeli oleh Kroasia, Peru, Filipina, Thailand, Zimbabwe, Slovenia, juga Indonesia. Bahkan Indonesia disebut mengambil lisensi senapan mesin .50 MG untuk dikembangkan menjadi Pindad SMB-QCB (Senapan Mesin Berat-Quick Change Barrel).

Untuk kendaraan berat, ST Kinetics memproduksi tank Self Propelled Howitzer 1 (SSPH 1) Primus. Tank ini canggih punya. Ia memakai sistem loading senjata otomatis, dan mengincar sasaran berbasis GPS dan Datalink.

Tak hanya Primus, ST Kinetics juga memproduksi tank Bionix AFV. Selain dilengkapi meriam, tank jenis ini juga bisa dimodifikasi untuk dijadikan kendaraan konstruksi. Sehingga, tank ini serbaguna digunakan di medan sulit.

Untuk panser, Singapura juga memiliki panser Terrex. Ini wahana pengangkut infantri. Di pasar Asia Tenggara, tampaknya Anoa bersaing berat dengan Terrex.

Ada juga tank Bronco All Terrain Tracked Carrier. Tank itu bisa melata di berbagai medan, dan tercatat dipesan oleh Angkatan Darat Inggris Raya. Militer Inggris, menamakannya “Babi Hutan”. Selain Inggris dan Singapura, militer Thailand juga menggunakan tank ini.

Di bidang industri persenjataan, Singapura tampaknya memang menjadi “singa” di Asia Tenggara. Tak seperti Singapura yang industrinya sudah masuk peringkat 50 besar dunia, negara di Asia Tenggara lain masih bergeliat.

Untuk senjata misalnya, Thailand baru mengambil lisensi senjata HK33 dari produsen Jerman, Heckler & Koch GmbH. Ini adalah senapan serbu yang pernah menjadi andalan Indonesia. Tapi kemudian digantikan, akibat teknologinya dianggap rumit, mahal, dan tak efisien.

Sedangkan di Filipina, industri persenjataan berat belum begitu berkembang pesat. Filipina memang memiliki manufaktur senjata dan amunisi Armscorp. Tapi produk terbesar dihasilkan adalah persenjataan ringan, seperti pistol, revolver, shotgun, dan sporting rifle.

Meski Singapura berjaya, toh Indonesia tetap punya peluang.

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan persenjataan ringan bisa dijadikan andalan ekspor. "Tak perlu bersaing dengan alutsista utama seperti pesawat tempur,” ujar Mahfudz. “Contohnya Anoa, kendaraan taktis. Itu banyak digunakan di negara-negara Afrika dan Timur tengah. Peluangnya besar," ujar Mahfudz.(np)


~"A.G.A"~
“Memang betul peminat dari negara-negara luar sangat banyak,” kata Dahlan esok harinya di kantornya, Kementerian BUMN, Jakarta. Dahlan pun setuju PT Pindad harus dikucuri modal baru. “Sayang sekali. Minat luar negeri begitu besar, tapi kita tidak bisa layani permintaan keterbatasan pabrik Pindad," ujar Dahlan.

Pasar agaknya terbuka bagi senjata “made in RI” itu. Dahlan menghitung, jika kapasitas PT Pindad dibuat tiga lipat pun, produksinya akan tetap terserap. Potensi pasar senjata di Asia, khususnya ASEAN saja, sudah luar biasa. Perusahaan senjata Indonesia itu hanya butuh Rp 150 miliar saja.

“Untuk peremajaan mesin,” katanya. “Kalau pabrik cukup sekali kapasitasnya. Di Turen, Malang, sudah 200 hektare.”

Dari senapan ke panser

Pindad pun kini menggeliat. Adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang disebut-sebut sebagai sosok di balik kebangkitan perusahaan ini. Beberapa waktu lalu Sjafrie berkunjung ke Irak, Uganda, dan Kongo, didampingi Direktur Utama Pindad, Adik Avianto.

Di Irak, jualan Indonesia lumayan. Kendaraan ringan lapis baja Anoa dipamerkan, serta senapan SS-2. Irak bahkan

Rudal PAC-3 Sukses Intersep Rudal Balistik

Foto: Rudal PAC-3 Suskes Instersep Rudal Balistik
(fir)


Rudal PAC-3 Lockheed Martin berhasil menghancurkan target sebuah rudal balistik taktis pada 1 September lalu di Missile Range White Sands,N.M, dalam sebuah uji operaional yang dilakukan oleh Angkatan Darat dan Komando Evaluasi AS.

 Tes ini melibatkan tiga sasaran yang akan dihancurkan, dua rudal Patriot dan satu drone MQM-107. "Kemampuan Rudal PAC-3 seperti yang diharapkan dalam kondisi-kondisi yang darurat," kata Richard McDaniel, wakil presiden program rudal PAC-3 di Lockheed Martin. "Ini adalah ketiga kalinya dan berturut-turut dari suksesnya uji coba rudal PAC-3 dalam tahun ini. Dengan keberhasilan dari setiap tes, rudal PAC-3 menambah deretan keberhasilan kinerja."

 Tiga tambahan tes untuk PAC-3 dijadwalkan pada paruh kedua 2012 ini, termasuk tes terbang yang akan menguji kemampuan Missile Segment Enhancement (MSE) dari PAC-3.

 Lockheed Martin di fasilitas Dallas adalah kontraktor utama untuk PAC-3. Berkantor pusat di Bethesda, Md, Lockheed Martin adalah perusahaan kedirgantaraan dan keamanan global yang mempekerjakan sekitar 120.000 karyawan di seluruh dunia yang bergerak dalam penelitian, desain, pengembangan, manufaktur, integrasi sistem teknologi canggih, produk dan jasa. Penjualan bersih dari perusahaan ini untuk 2011 adalah sebesar 46,5 miliar dolar.

 Posted in:artileri.orgRudal PAC-3 Lockheed Martin berhasil menghancurkan target sebuah rudal balistik taktis pada 1 September lalu di Missile Range White Sands,N.M, dalam sebuah uji operaional yang dilakukan oleh Angkatan Darat dan Komando Evaluasi AS.
Tes ini melibatkan tiga sasaran yang akan dihancurkan, dua rudal Patriot dan satu drone MQM-107. "Kemampuan Rudal PAC-3 seperti yang diharapkan dalam kondisi-kondisi yang darurat," kata Richard McDaniel, wakil presiden program rudal PAC-3 di Lockheed Martin. "Ini adalah ketiga kalinya dan berturut-turut dari

TNI AL Akan Tembakan Torpedo dalam Latihan Armada Jaya XXXI


Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, TNI Angkatan Laut akan me
laksanakan latihan perang secara besar-besaran di laut Jawa selama satu bulan (23 September s.d. 23 Oktober 2012). Latihan perang laut yang diberi sandi Armada Jaya XXXI/2012 akan melaksanakan penembakan berbagai macam senjata strategis, antara lain peluncuran peluru kendali Torpedo Sut sasaran permukaan baik dari kapal selam KRI Nanggala-204 maupun kapal perang jenis Patrol Ship Killer KRI Ajak-653.

Latihan Armada Jaya XXXI/2012 di perairan Indonesia Kawasan Timur, mulai dari Laut Jawa hingga puncaknya dilaksanakan operasi amfibi berupa pendaratan pasukan pendarat Marinir di Sangatta, Kalimantan Timur. Seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung dalam SSAT yaitu kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan akan digelar pada latihan puncak TNI AL ini, tegas Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, seusai mengikuti paparan Rencana Garis Besar Latihan Armada Jaya XXXI/2012, Kamis (13/9) di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur.

Latihan ini merupakan salah satu aktualisasi tentang kesiapan TNI AL dalam melaksanakan Operasi Amfibi, Operasi Laut Gabungan dan Operasi Pendaratan Administrasi di perairan timur yurisdiksi nasional dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada latihan ini, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno bertindak selaku Pemimpin Umum Armada Jaya XXX/2012, sedangkan Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E. sebagai Direktur Latihan.

Dalam Armada Jaya XXXI/2012 ini akan dilaksanakan berbagai rangkaian kegiatan latihan dengan melibatkan

KAPAL INDUK CHINA UJI COBA PENDARATAN JET TEMPUR

Militer China telah melakukan uji coba Kapal induk China pertama Shi Lang yang sedang melakukan pelayaran perdana di lautan lepas hari Rabu tanggal 10 Agustus 2011 dan selama melakukan pelayaran perdana ini kapal induk milik China tersebut melakukan simulasi pendaratan jet tempur. 



Kapal induk pengangkut pesawat ini meninggalkan galangannya di provinsi Liaoning menuju laut lepas. Pejabat China mengatakan uji coba hanya dilakukan sebentar. Sesudah itu kapal dikembalikan ke galangan untuk perbaikan selanjutnya. Uji coba ini termasuk dalam langkah perbaikan kapal.

Pendaratan jet tempur dilakukan bila kondisi cuaca memungkinkan, tetapi jet tempur segera lepas landas sesaat

DND berencana untuk membeli pesawat mata-mata Indonesia

 IPTN CN-235
MANILA, Filipina - Pemerintah berencana untuk mendapatkan sebuah pesawat mata-mata dari Indonesia dan pesawat angkut pasukan dari Italia, Departemen Pertahanan Nasional (D
ND) kemarin.

Peter Paul Galvez, DND juru bicara, mengatakan patroli maritim jarak jauh dan pesawat pengintai yang diproduksi di Indonesia di bawah perjanjian usaha patungan dengan Spanyol.

"Pada daftar shortlist kita adalah pesawat Indonesia," katanya. "Pesawat patroli jarak jauh akan ditujukan semata-mata untuk melakukan pengawasan maritim."

DND ini juga kepramukaan untuk pesawat angkat menengah dari negara-negara Eropa lainnya dengan biaya lebih rendah, kata Galvez.

Setelah Presiden Aquino menyetujui akuisisi, pesawat mata-mata akan memperkuat kesadaran domain maritim

Torpedo SUT

Uji tembak senjata taktis berupa Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari KRI Cakra-401 saat Latgab TNI Juni 2008 lalu, sukses menghantarkan eks KRI Karang Galang ke peraduan terakhirnya di dasar laut. Kapal ini
jugalah yang menjadi sasaran tembak rudal C-802 yang diluncurkan KRI Layang-805.
Torpedo berbobot 1,4 ton ini kini jadi senjata andalan kapal selam KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 (usai retrofit nanti). Dengan berat hulu ledak 260 Kg, torpedo SUT mampu menjangkau sasaran dengan jarak tembak efektif maksimal 40 Km.


Ada ciri khusus yang membedakan Torpedo SUT dengan Torpedo lainnya, yakni adanya kabel sebagai pemandu

Peluncur Granat RPG-32 "Hasyim"

Peluncur Granat RPG-32 "Hasyim" serbaguna (multipurpose) dikembangkan antara tahun 2005 dan 2007 oleh sebuah organisasi Rusia milik negara FGUP 'Bazalt' karena permintaan dibawah kontrak atas Yordania dan Meksiko. Setelah peluncur granat RPG-32 telah diberikan pada tahun 2008, produksi massal RPG-32 dan amunisinya mulai dibuat sendiri oleh Yordania dan Meksiko di bawah lisensi Rusia. Di Argentina RPG-32 dibuat oleh "BUMN" Argentina yaitu "FMFLB" untuk angkatan darat Argentina dan Marinir. Pada tahun 2010 lalu, Rusia memasok Libanon dengan 1500 unit RPG-32.

Peluncur granat/roket RPG-32 "Hasyim" telah diperkenalkan secara umum pada 2008 lalu. Dinamai "Hasyim" karena permintaan kontrak dari Yordania merujuk kepada salah satu nama kakek buyut nabi Muhammad. Fitur utama dari RPG-32 "Hasyim" dapat menggunakan roket 2 kaliber sekaligus yaitu 72, 5 dan 105. Semua pengoperasian kaliber dilengkapi dengan starter.

RPG-32 dilengkapi dengan penglihatan reflektor standar sehingga pengguna (grenadier) tidak perlu menutup

Kamis, 13 September 2012

Karakteristik C-295 Pesanan TNI AU

Foto: Karakteristik C-295 Pesanan TNI AU 
(fir)


Pesawat CN-295 (hasil kerja sama PT DI dan Airbus Military), atau dikenal sebagai C-295 (versi Spanyol), merupakan pesawat angkut taktis militer twin turboprop produksi Airbus Military di Spanyol. Pesawat yang melakukan terbang perdana pada 1998 ini merupakan pengembangan dari pesawat CN-235, dengan peningkatan muatan sebesar 50 persen dan mengalami pembaruan di sektor mesin (engine), yang menggunakan PW127G baru. Pesawat ini diproduksi dan dirakit di kawasan Airbus Military di Bandara San Pablo, Seville, Spanyol.

 C-295, yang membutuhkan 670 meter panjang landasan untuk tinggal landas, dan 320 meter untuk mendarat. Pesawat ini digunakan sebagai pesawat taktis di 14 negara untuk berbagai fungsi.

 Pesawat C-295 buatan Spanyol ini memiliki tiga varian. Pertama, C-295M (versi transpor militer, kapasitas angkut 73 personel, 48 personel pasukan payung/para, 27 tandu, lima 2,24 × 2,74 m (88 × 108 cm) palet, atau tiga kendaraan ringan.

 Kedua, versi C-295MPA/Persuader (versi patroli maritim/anti-kapal selam). Ketiga versi C-295 AEW&C (Prototype airborne early warning and control version with 360 degree radar dome).

 Pesawat C-235 bakal menjadi pengganti beberapa pesawat angkut taktis, seperti de Havilland Kanada DHC-5 Buffalo (Canadian Forces), de Havilland DHC-Kanada 4 Caribou (Australia), dan Fokker F-27 (TNI AU). Kelebihan dari pesawat buatan Spanyol ini, memiliki pintu belakang/ram door sebagaimana C-130 Hercules.

Spesifikasi
Tipe C-295/CN-295
Kru Dua Orang
Payload 9.250 kg
Berat Take-off  23.200 kg (51,146 lbs)
Mesin 2 × Pratt & Whitney Canada PW127G Hamilton Standard 586-F (six bladed), masing-masing 1.972 kW (2.645 hp)
Kecepatan maksimum 576 km/jam (311 knots)
Cruise speed 480 km/jam (260 knots, 300 mph)
Ferry range 5.220 km (3.240 mi; 2.820 nmi)
Take-off run 670 meter (2200 kaki)
Landing run 320 meter (1.050 kaki)
Pengguna o  Spanyol/Spanish Air Force (13 pesawat), Alzajair (Patmar   dan transport)
o  Brazil/Brazilian Air Force (12 pesawat)
o  Chili/Chilean Navy (3 C-295 MPA)
o  Kolumbia/Columbian Air Force (4 pesawat)
o  Republik Ceko/Czech Air Force memesan 4 C-295M)
o  Mesir/Egypt Air Force memesan 3 pesawat untuk transport taktis dan logistik)
o  Finlandia (Finnish Air Force, mengoperasikan 2 C-295M dan memesan satu C-295M)
o  Ghana/Ghana Air Force memesan 2 C-295
o  Yordania/Royal Yordan Air Force memesan 2 pesawat
o  Meksiko(mexican Navi mengoperasikan 4 C-295, Mexican Air Force mengoperasikan 10 buah)
o  Polandia (Polish Air Force mempunyai 12 pesawat, accident satu sisa 11 pesawat)
o  Portugal (Portuguese Air Force mengoperasikan 12 C-295) 
o  Indonesia (TNI AU akan mengoperasikan 9 pesawat CN-295 akan menerima pada 21September 2012 sampai semester kedua 2014)


 [GATRA] (artileri.org)Pesawat CN-295 (hasil kerja sama PT DI dan Airbus Military), atau dikenal sebagai C-295 (versi Spanyol), merupakan pesawat angkut taktis militer twin turboprop produksi Airbus Military di Spanyol.Pesawat yang melakukan terbang perdana pada 1998 ini merupakan pengembangan dari pesawat CN-235, dengan peningkatan muatan sebesar 50 persen dan mengalami pembaruan di sektor mesin (engine), yang menggunakan PW127G baru. Pesawat ini diproduksi dan dirakit di kawasan Airbus Military di Bandara San Pablo, Seville, Spanyol.
C-295, yang membutuhkan 670 meter panjang landasan untuk tinggal landas, dan 320 meter untuk mendarat. Pesawat ini digunakan sebagai pesawat taktis di 14 negara untuk berbagai fungsi.

Pesawat C-295 buatan Spanyol ini memiliki tiga varian. Pertama, C-295M (versi transpor militer, kapasitas angkut 73 personel, 48 personel pasukan payung/para, 27 tandu, lima 2,24 × 2,74 m (88 × 108 cm) palet, atau tiga kendaraan ringan.

Kedua, versi C-295MPA/Persuader (versi patroli maritim/anti-kapal selam). Ketiga versi C-295 AEW&C (Prototype airborne early warning and control version with 360 degree radar dome).

Pesawat C-235 bakal menjadi pengganti beberapa pesawat angkut taktis, seperti de Havilland Kanada DHC-5

Wamenhan Terima Kunjungan Kuasa Usaha Jerman


Foto: Wamenhan Terima Kunjungan Kuasa Usaha Jerman
(fir)


WAKIL Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia, Mrs. Heeidrun Tempel, di Kantor Kemhan Jakarta, Rabu (12/9).

Wamenhan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan, Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, dan Kepala Bidang Opini Pusat Komunikasi Publik (Kabid Opini Puskom Publik) Kemhan, Kolonel Arh. Sugandi Agus.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menyampaikan rencana kunjungan kerja High Level Committee (HLC) ke Jerman untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) baik pabrik Rheinmetall maupun Grob. Dan tim HLC akan meninjau kesiapan produksi lainnya dari kedua pabrik industri pertahanan Jerman di Frankfurt minggu depan.

Pihak kedutaan besar Jerman akan membantu menginformasikan rencana kunjungan kerja ini kepada pihak-pihak terkait di Jerman, baik pihak industri pertahanan yaitu pabrik Rheinmetall dan Grob maupun pemerimah Jerman.
Terkait dengan pembelian sejumlah 103 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard, Tank jenis Marder 1A3 sebanyak 50 unit dan Tank pendukung 10 unit, Wamenhan menyampaikan bahwa pihak Rheinmetall akan berada di Indonesia untuk finalisasi penandatanganan kontrak yang akan dilaksanakan pada minggu ke empat September 2012.

Wamenhan juga mengungkapkan bahwa pihak Rheinmetall telah mempersiapkan pengiriman perdana Main Battle Tank (MBT) Leopard sesuai dengan target Kementerian Pertahanan tetapi terdapat beberapa hal terkait administrasi dan logistik yang perlu diselesaikan oleh pihak Rheinmetall dengan Kementerian Pertahanan.

Dengan demikian, Main Battle Tank (MBT) Leopard dapat tiba di Indonesia pada awal November 2012 bertepatan dengan pameran Industri pertahanan Indo Defence 2012.

Menanggapi hal tersebut, kuasa usaha Jerman menyatakan akan membantu pihak Indonesia dalam hubungan Government to Government.
(Jurnas) (garudamiliter)WAKIL Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia, Mrs. Heeidrun Tempel, di Kantor Kemhan Jakarta, Rabu (12/9).
Wamenhan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan, Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, dan Kepala Bidang Opini Pusat Komunikasi Publik (Kabid Opini Puskom Publik) Kemhan, Kolonel Arh. Sugandi Agus.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menyampaikan rencana kunjungan kerja High Level Committee (HLC) ke Jerman untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) baik pabrik Rheinmetall maupun Grob. Dan tim HLC akan meninjau kesiapan produksi lainnya dari kedua pabrik industri pertahanan Jerman di Frankfurt minggu depan.

Pihak kedutaan besar Jerman akan membantu menginformasikan rencana kunjungan kerja ini kepada pihak-

TNI AL Gelar Latihan Perang Di Laut Jawa


Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, TNI Angkatan Laut akan melaksanakan latihan perang secara besar-besaran di laut Jawa se
lama satu bulan (23 September s.d. 23 Oktober 2012).
Latihan perang laut yang diberi sandi Armada Jaya XXXI/2012 akan melaksanakan penembakan berbagai macam senjata strategis, antara lain peluncuran peluru kendali Torpedo Sut sasaran permukaan baik dari kapal selam KRI Nanggala-204 maupun kapal perang jenis Patrol Ship Killer KRI Ajak-653. 
Latihan Armada Jaya XXXI/2012 di perairan Indonesia Kawasan Timur, mulai dari Laut Jawa hingga puncaknya dilaksanakan operasi amfibi berupa pendaratan pasukan pendarat Marinir di Sangatta, Kalimantan Timur. Seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung dalam SSAT yaitu kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan akan digelar pada latihan puncak TNI AL ini, tegas Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung

Rabu, 12 September 2012

Rudal antarbenua terbaru Rusia akan memiliki hulu ledak berbobot 5 ton

Seorang mantan pejabat militer Rusia pada Jumat (7/9/2012) lalu mengatakan bahwa rudal balistik antarbenua terbaru Rusia akan dirancang untuk memiliki hulu ledak berbobot 5 ton, empat kali lipat dari pendahulunya. "ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) baru tersebut akan memiliki payload empat kali lebih besar dibanding jenis rudal sebelumnya. Rudal sebelumnya berbobot 45 ton dengan hulu ledak 1,2 ton. Rudal baru ini akan mampu membawa muatan seberat 5 ton," kata Jenderal Viktor Yesin (Purnawirawan) yang menjabat sebagai penasehat pada Russian Strategic Missile Forces (SMF), dan pernah menjabat sebagai kepala staf SMF pada tahun 1991-1993.

Lebih lanjut Viktor Yesin mengatakan bahwa rudal baru tersebut memiliki kemampuan lebih besar untuk penetrasi pertahanan rudal.

Kepala SMF Jenderal Sergei Karakayev pada Senin (3/9/2012) lalu mengatakan bahwa Rusia akan membangun sebuah ICBM baru pada tahun 2018. Rudal baru ini akan menggantikan rudal R-36M2 Voyevoda yang disebut oleh pihak NATO dengan nama SS-18 Satan.


Sejauh ini rudal balistik antarbenua yang dibuat oleh Rusia, baik yang diluncurkan dari kapal (Bulava) maupun yang

Taliban Klaim AS Alami Kekalahan Besar di Afghanistan

KABUL - Di tengah peringatan serangan teroris 11 September 2001 (9/11), kelompok militan Taliban turut memperhatikan peringatan tersebut. Namun mereka menyatakan, bahwa Amerika
Serikat (AS) mengalami kekalahan dalam perang di Afghanistan.

Pada 11 tahun lalu, hampir 3.000 warga kehilangan nyawanya dalam serangan teroris terburuk yang pernah dialami Amerika. Dua pesawat komersial membajak dan menabrak menabrak menara kembar WTC di New York, satu pesawat tabrak gedung Pentagon serta satu pesawat lainnya jatuh di lapangan di Pennsylvania.

Pemerintah Berencana Bangun Pusat Nuklir di Kalimantan Barat


Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin yang juga ketua Forum Percepatan Pembangunan dan Revitalisasi Kalimantan di Banjarmasin, Senin mengatakan, beberapa waktu lalu dia bersama dengan perwakilan Gubernur wilayah Kalimantan melakukan pertemuan dengan beberapa kementerian antara lain, Kementerian Ekonomi, ESDM dan terkait lainnya.

 Salah satu hasil pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah rencana pembangunan pusat pengembangan nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dan sumber energi lainnya.

Tu-16 : Atraksi Ketangguhan Sang Bomber

Persiapan Operasi Trikora

 Saat Trikora dikumandangkan, angkatan perang Indonesia sedang berada pada “puncaknya”. Lusinan persenjataan Blok Timur dimiliki. Mendadak AURI berkembang jadi kekuatan terbesar di belahan bumi selatan. Dalam mendukung kampanye Trikora, AURI menyiapkan satu flight Tu-16 di Morotai yang hanya memerlukan 1,5 jam penerbangan dari Madiun. “Kita siaga 24 jam di sana,” ujar Kolonel (Pur) Sudjijantono, salah satu penerbang Tu-16. “Sesekali terbang untuk memanaskan mesin. Tapi belum pernah membom atau kontak senjata dengan pesawat Belanda,” ceritanya kepada Angkasa. Saat itu, dikalangan pilot Tu-16 punya semacam target favorit, yaitu kapal induk Belanda Karel Doorman.
Selain memiliki 12 Tu-16 versi bomber (Badger A) yang masuk dalam Skadron 41, AURI juga memiliki 12 Tu-16 KS-1 (Badger B) yang masuk dalam Skadron 42 Wing 003 Lanud Iswahyudi. Versi ini mampu membawa sepasang rudal anti kapal permukaan KS-1 (AS-1 Kennel). Rudal inilah yang ditakuti Belanda. Karena hantaman enam Kennel, mampu menenggelamkan Karel Doorman ke dasar samudera. Sayangnya, hingga Irian Barat diselesaikan melalui PBB atas inisiatif pemerintah Kennedy, Karel Doorman tidak pernah ditemukan Tu-16.
Tupolev TU - 16 / Badger

Lain lagi kisah Idrus Abas (saat itu Sersan Udara I), operator radio sekaligus penembak ekor (tail gunner) Tu-16. Bulan Mei 1962, saat perundingan RI-Belanda berlangsung di PBB, merupakan saat paling mendebarkan. Awak Tu-16 disiagakan di Morotai. Dengan bekal radio transistor, mereka memonitor hasil perundingan. Mereka diperintahkan, “Kalau perundingan gagal, langsung bom Biak,” ceritanya mengenang. “Kita tidak tahu, apakah bisa kembali atau tidak setelah mengebom,” tambah Sjahroemsjah yang waktu itu berpangkat Sersan Udara I, rekan Idrus yang bertugas sebagai operator radio/tail gunner. Istilahnya, one way ticket operation.

RBU-6000 : Peluncur Roket Anti Kapal Selam Korvet Parchim TNI AL

Foto: RBU-6000 : Peluncur Roket Anti Kapal Selam Korvet Parchim TNI AL
(fir)


Meski saat ini kekuatan armada kapal selam TNI AL terbatas, karena secara faktual kini hanya ada 2 kapal selam type 209 buatan Jerman, tapi disisi lain perlu disyukuri bahwa TNI AL masih cukup mumpuni untuk menggelar sista (sistem senjata) anti kapal selam. Keberadaan sista anti kapal selam mutlak bagi TNI AL sebagai pengawal wilayah lautan RI yang begitu luas, dimana banyak alur laut yang ideal menjadi perlintasan kapal selam negara lain di sepanjang gugusan kepulauan Nusantara. 

Dalam misi ‘mengganyang’ kapal selam lawan, setidaknya TNI AL kini bisa mengandalkan banyak senjata, sebut saja mulai dari torpedo SUT (surface and underwater target) yang menjadi andalan kapal selam type 209 dan FPB-57 , lalu torpedo MK46/MK44/MK32 yang banyak digunakan pada frigat dan korvet, kemudian ada bom laut (depth charge), dan terakhir sistem senjata roket anti kapal selam. Kesemua model senjata anti kapal selam diatas masih digelar oleh TNI AL, kecuali model bom laut yang kini agak jarang digunakan lagi.

Khusus di segmen roket anti kapal selam atau ASROC (Anti Submarine Rocket), TNI AL sudah punya pengalaman panjang dalam pengoperasiannya, semasa akrab menggunakan alutisista buatan Uni Soviet (dalam masa operasi Trikora), setidaknya diketahui TNI AL sempat mengoperasikan roket Hedgehog kaliber 268mm buatan Rusia, dan roket Hedgehog kaliber 183mm buatan Italia.

Roket-roket anti kapal selam tersebut dilepaskan dari semacam peluncur MLRS (multiple launch rocket system) pada frigat atau korvet. Setelah meluncur dan jatuh ke permukaan laut, hulu ledak roket bakal meledak sesuai dengan kedalaman yang ditentukan, semisal pada roket Hedgehog kaliber 268mm, akan meledak pada kedalaman 210 meter. Pada prinsipnya pola peledakannya hamper serupa dengan bom laut, hanya berbeda dari cara pelepasannya. Untuk menggunakan bom laut, kapal harus melepas bom sejajar diatas posisi kapal selam berada. Tentu saja cara ini cukup sulit dan merepotkan, apalagi bila yang dihadapi kapal selam modern dengan teknologi akustik tinggi.


Pada kenyataan era Hedgehog kini sudah memudar, pasalnya jenis roket ini sudah terbilang kuno, maklum telah digunakan sejak era Perang Dunia Kedua. Nah, sebagai gantinya di lini roket anti kapal selam, TNI AL kini mengandalkan jenis RBU-6000 yang terpasang pada armada korvet Parchim, dan ada lagi roket anti kapal selam jenis Bofors SR375A kaliber 375mm. Untuk jenis Bofors SR375A diusung oleh 3 kapal perang kelas Fatahillah, yakni KRI Fatahillah 361, KRI Malahayati 362, dan KRI Nala 363. Sedangkan jenis RBU-6000 lebih terlihat masif, pasalnya populasi korvet Parchim TNI AL mencapai 16 kapal perang, dimana pada masing-masing kapal dilengkapi dua peluncur RBU-6000 kaliber 213mm.

Di lingkungan TNI AL, RBU-6000 punya umur pengoperasian yang lebih muda ketimbang Bofors SR375A. Ditambah daya hancur RBU-6000 cukup besar, ini lantaran jenis peluncur ini memiliki  12 laras roket yang dapat melakukan tembakan secara single maupun salvo. Sistem peluncur pun hebatnya dapat melakukan sistem reload amunisi secara cepat dan otomatis.

RBU (Reaktivno-Bombovaja Ustanovka )-6000
 Sosok senjata yang sangar ini boleh dibilang menjadi sajian favorit TNI AL dalam gelar-gelar latihan tempur, seperti pada level Latihan Gabungan TNI. TNI AL cukup beruntung memiliki jenis senjata ini, sebab RBU-6000 termasuk senjata anti kapal selam di era Perang Dingin yang cukup diandalkan oleh negara-negara pakta Warsawa. RBU-6000 mulai dioperasikan oleh AL Uni Soviet pada tahun 1960-1961. Adaptasi RBU-6000 cukup luas, tidak hanya kelas korvet, jenis frigat hingga destroyer juga lazim mengandalkan RBU-6000.

Pengoperasian RBU-6000 sudah tergolong modern, yakni dengan sistem kendali otomatis dari pusat informasi tempur yang mengandalkan Burya fire control system agar akurasi serta  arah elevasi multi larasnya dapat terjaga. Secara total, pola penembakkan RBU-6000 dapat di setting untuk satu kali tembakan, 2x, 4x 8x atau salvo 12x. Menyadari panasnya laras setelah dilakukan penembakkan, dilakukan pendinginan dengan air.

Bila amunisi sudah habis, sementara kapal selam yang diburu belum ‘keok’ juga, tak jadi masalah. RBU-6000 siap melakukan reload amunisi secara otomatis dengan teknologi 60UP loading system yang terletak dibawah dek peluncur. Umumnya tiap-tiap peluncur dapat memuat magazine yang berisi 72 hingga 96 roket. Jumlah yang cukup besar untuk mengkandaskan atau paling tidak membuat kapal selam musuh rusak berat.

Satu unit RBU-6000 memiliki berat 3.100 kg, lebar 2 meter, tinggi 2,25 meter, dan lebar 1,75 meter. Untuk menyesiakan arah sasaran, tingkat elevasi dapat disesuaikan mulai dari -15 sampai 60 derajat. Untuk sudut putarnya mencapai 180 derajat.

RBU-6000 adalah sistem peluncurnya, untuk roketnya sendiri menggunakan jenis 90R. Roket ini cukup canggih, dimana aktivasi peledakan dapat disesuaikan berdasarkan kedalaman yang dibutuhkan. Bila sudah masuk ke bawah permukaan laut, fungsinya akan menjadi bom laut yang dapat mengganyang target hingga kedalamam 1.000 meter.

Tentang roket 90R mempunyai berat 112,5 kg dengan bobot hulu ledak 19,5 kg. Diamater roket ini 0,212 meter dan panjang 1,83 meter. Untuk jangkauan luncur mulai dari 600 meter sampai 4.300 meter. Namun uniknya, disebutkan efektif radius sebenarnya hanya 130 meter. Dengan hulu ledak 19,5 kg, 90R dipercaya dapat merusak lambung kapal selam. Hasil dari pengenaan sasaran dapat diketahui dalam waktu 15 detik, dan tingkat kebehasilan dalam penghancuran kapal selam mencapai 80 persen. Selain itu misi melawan kapal selam, senjata ini juga bisa dipersiapkan untuk menangkal serangan dari torpedo lawan yang menyerang kapal, bahkan bisa dimanfaatkan untuk menetralisir keberadaan pasukan katak lawan yang berniat melakukan penyusupan.

Selama Perang Dingin, Rusia/Uni Soviet banyak mengembangkan varian RBU, diantaranya RBU-1000 (6 laras kaliber 300mm), RBU-1800 (5 laras kaliber 250mm), RBU-2500 (16 laras kaliber 250mm), dan RBU-4500 (6 laras kaliber 300mm).


India ternyata mampu memproduksi amunisi untuk RBU-6000, bagaimana dengan Indonesia?


Meski saat ini kekuatan kapal selam TNI AL terbilang minim, pasalnya tambahan kapal selam tak kunjung tiba, tapi setidaknya tak perlu minder untuk daya pukul kekuatan anti kapal selam. Berdasarkan pengalaman sejarah, TNI AL telah mempunyai reputasi dalam operasi anti kapal selam, contohnya seperti yang terjadi pada masa operasi Trikora. Kapal selam Belanda, HRMS Dolfijn mengalami kerusakan parah karena mendapat serangan bom laut dari kapal pemburu TNI AL di dekat perairan Teluk Peleng, Banggai.  (Haryo Adjie Nogo Seno/indomiliter)
Meski saat ini kekuatan armada kapal selam TNI AL terbatas, karena secara faktual kini hanya ada 2 kapal selam type 209 buatan Jerman, tapi disisi lain perlu disyukuri
 bahwa TNI AL masih cukup mumpuni untuk menggelar sista (sistem senjata) anti kapal selam. Keberadaan sista anti kapal selam mutlak bagi TNI AL sebagai pengawal wilayah lautan RI yang begitu luas, dimana banyak alur laut yang ideal menjadi perlintasan kapal selam negara lain di sepanjang gugusan kepulauan Nusantara.

Dalam misi ‘mengganyang’ kapal selam lawan, setidaknya TNI AL kini bisa mengandalkan banyak senjata, sebut saja mulai dari torpedo SUT (surface and underwater target) yang menjadi andalan kapal selam type 209 dan FPB-57 , lalu torpedo MK46/MK44/MK32 yang banyak digunakan pada frigat dan korvet, kemudian ada bom laut (depth charge), dan terakhir sistem senjata roket anti kapal selam. Kesemua model senjata anti kapal selam diatas masih digelar oleh TNI AL, kecuali model bom laut yang kini agak jarang digunakan lagi